Seperti yang telah saya sampaikan dalam postingan sebelumnya, penentuan spot tujuan team adventure kami, 'Nyilem Kleb' (sebuah klub sempalan dari PADI....hehe..) semakin lama semakin liar. Ini adalah salah satu lagi buktinya. Pulau kecil tak berpenghuni yang namanya tak pernah kami dengar sebelumnya dan tidak dikenal sebagai tempat wisata, nekad kami sambangi juga. Kemudahan melihat suatu lokasi menggunakan citra satelit Google Map-lah biang keroknya..(cari anoa, eh..kambing hitam..hehe..)
Pulau Tinalapu adalah sebuah pulau kecil nan cantik di Teluk
Tomini, tidak jauh dari kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean. Kira kira jarak dari Tinalapu ke Walea -salah satu resort terkenal yg dimiliki oleh orang Itali- yang berada di ujung timur Taman Nasional Kepulauan Togean memakan waktu satu jam-an lahh. Itu kalau pakai speed-boat loohh. Kalau pake kapal "uthuk-uthuk" seperti kami yaaa...bisa lebih dari tiga jam...hahaha....
Tinalapu On The Map |
Kalo diliat di peta keliatannya nggak jauh kan dari Togean ? |
Kami berangkat dari Luwuk menuju Pagimana, sebuah kecamatan di Kabupaten Banggai yang memiliki
pelabuhan dan juga terkenal akan wisata kuliner, terutama seafood-nya (lihat postingan saya tentang Jalan Jalan Ke Pagimana).
Dari Luwuk menuju ke Pagimana memerlukan waktu kurang lebih 3 jam via darat. Di Pagimana juga terdapat beberapa penginapan sederhana dan kami bermalam di sebuah penginapan sebelum menyeberang pada keesokan harinya.
Dari Luwuk menuju ke Pagimana memerlukan waktu kurang lebih 3 jam via darat. Di Pagimana juga terdapat beberapa penginapan sederhana dan kami bermalam di sebuah penginapan sebelum menyeberang pada keesokan harinya.
Paginya, setelah sarapan pagi di salah satu restoran yang
juga menjadi dermaga keberangkatan kami, perahu kami segera angkatsauh menuju
Pulau Tinalapu. Dari tiga buah kapal yang kami sewa, ternyata satu kapal mesin-nya nggak bekerja maksimal. Walhasil temen2 yang ada di kapal tsb tertinggal jauh. Untung saya sudah pindah kapal sebelumnya...hehe..
Sekira satu jam mengarungi laut, akhirnya perahu kami bersandar di Pulau Tinalapu.
Pulau Tinalapu, gimana.?..kereennn kaannn.. ?? |
Kalo diteliti dari gambar diatas, ada dua kapal yang sudah bersandar
dan sebagian kami sudah mulai bersnorkeling dan main2 di pantai. Trus
bisa ketauan kaann...siapa yang ngambil gambar foto ini. Ya pastinya
yang kapalnya jalannya paling lemot-lahh...hahaha...
Pasirnya putih dan sangat halus |
Pulaunya sangat kecil dan terkesan gersang karena tidak banyak ditumbuhi pepohonan besar.
Sewaktu
berkeliling, saya melihat ada beberapa tanaman pinus yang mulai ditanam
di pulau yang habis dikelilingi tidak lebih dari lima menit ini.
Barangkali jika kelak kesana lagi tempat ini sudah ditumbuhi pepohonan yang rindang
Ritual poto2 di pantai |
Air lautnya yang jernih dan pantainya yang memiliki pasir putih bersih
dan sangat halus membuat kami betah bermain main dan berfoto-foto ria disana.
Di beberapa sisi dari pulau ini, airnya sangat dangkal dan pasirnya sedikit terendam. Pokoknya asik banget deh, buat tidur-tiduran di pasir. Mau sambil ngiler juga dipersilahkan.....
Bagi yang sudah teracuni keindahan bawah laut di negeri surga tropis yang bernama Indonesia, pemandangan bawah laut di tempat ini
sangatlah sayang untuk dilewatkan. Kualitas air laut yang extra ordinary membuat terumbu karangnya yang berukuran besar bisa
tumbuh dengan baik. Berbagai jenis ikan dengan corak warna warnipun dapat anda
temui di tempat ini dan sangatlah memanjakan mata.
"Racun" Keindahan Bawah Laut Sulawesi |
Diving Into The Blue |
Setelah puas bermain air, sebagaimana biasanya
dilakukan ritual masak memasak Indom*e. Cuma kali ini ngga pake nasi dan ngga ada acara bakar ikan karena memang rencananya kami akan makan siang di restoran di Pagimana.
Tak terasa waktu sudah tengah
hari dan kami harus kembali ke Pagimana untuk kemudian melanjutkan
perjalanan pulang.
Sesampainya
kapal kami di Pagimana, berhubung makan indom*e-nya ngga pake nasi,
perut kami sudah lapar lagi dan segera kami pesan hidangan seafood
yang menjadi khas restoran2 di Pagimana.
Di Pagimana ada beberapa restoran dengan bangunan kayu yang dibuat menjorok
kearah laut yang bisa anda singgahi untuk sekedar berwisata kuliner.
Menu special di tempat ini adalah lobster dan kepiting kenari.
Menu special di tempat ini adalah lobster dan kepiting kenari.
Di perjalanan pulang menuju Luwuk, kami mampir lagi ke Lenyek. Namun kali ini saya tidak akan bercerita lagi tentang Lenyek. Silahkan lihat postingan saya tentang Lenyek disini .
*Kira-kira trip berikutnya kemana lagi yaaa?????