Ada sebuah nuansa berbeda yang saya rasakan saat sholat subuh berjamaah di masjid. Saya seperti merasakan sedang sholat bersama calon-calon penghuni surga. Pernah seusai sholat dan kultum, saya ikut bersalaman dengan mereka sesudahnya. Dan yang saya bayangkan adalah saya sedang bersalaman dengan wajah-wajah ahli surga. Tentu saja ini sekedar perasaan saya saja. Sebab yang berhak menentukan seseorang akan masuk surga atau neraka hanyalah Allah SWT.
Namun jelas saya merasa rendah diri ketika bersama-sama mereka yang konsisten menegakkan sholat subuh berjamaah di masjid. Mereka yang mengawali aktifitas di pagi hari dengan ritual yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah SWT. Tidak seperti saya yang 'angin-anginan' dan sering memanjakan raga saya dengan menunda-nunda sholat subuh dan akhirnya hanya sholat di rumah dengan berbagai berbagai macam dalih.
Padahal saya ingat ucapan seorang ustad saya, Ustad Furqon al-Faruqiy -Semoga Allah memuliakan beliau-, "Jangan biasakan berdalih dengan Allah. Allah sangat tidak suka bila kita banyak dalih ketika kita malas beribadah kepadanya".
Sebetulnya banyak juga manfaat lain yg saya rasakan ketika mengerjakan sholat subuh di masjid. Berjalan kaki di pagi hari ke masjid saat udara segar merupakan olahraga ringan namun menyegarkan di pagi hari.
Menegakkan sholat subuh berjamaah di masjid bukan perkara ringan. Buktinya tidak banyak orang yang istiqomah mengerjakannya. Attendance record saya di buku absen malaikat pasti timbul tenggelam saking banyaknya absennya. Bahkan di puncak kemalasan, kadang sampai berbulan-bulan saya tidak sholat subuh di masjid.
Teringat saya akan ceramah seorang ustad di masjid, bahwa seorang petinggi Yahudi pernah berkata, "Yang kita takuti bukanlah banyaknya umat Islam berkumpul pada saat Sholat Jum'at. Bukan pula banyaknya umat Islam saat sholat Ied. Bahkan bukan pula banyaknya umat Islam berkumpul di padang Arafah saat menunaikan ibadah haji. Yang harus kita takuti adalah ketika kita melihat banyaknya umat Islam menegakkan sholat subuh berjamaah di masjid."
Ini sangat masuk akal sebetulnya. Begitu banyak dalih atau alasan kita ketika kita tidak mengerjakannya. Buru- buru siap-siap ke kantor-lah, hawa dingin-lah (apalagi bila harus mandi janabah sebelum sholat), kurang enak badan-lah. Ahh…panggilan Allah itu bahkan kita kesampingkan dengan seribu macam dalih yang lebih sepele lainnya. Beberapa kali sepulang sholat Subuh di masjid saya melihat warnet game online masih dipenuhi remaja2 yg mungkin tidak tidur semalaman karena asyiknya main game.
Rasulullah SAW bersabda,"Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isya dan Sholat Subuh". Banyak sekali fadhilah (keutamaan) sholat subuh berjamaah yang bisa kita baca di artikel artikel di internet.
Semoga Allah kuatkan azzam saya untuk dapat terus memenuhi panggilan suciNYA di waktu subuh, untuk mengawali aktifitas harian saya dengan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT.
Namun jelas saya merasa rendah diri ketika bersama-sama mereka yang konsisten menegakkan sholat subuh berjamaah di masjid. Mereka yang mengawali aktifitas di pagi hari dengan ritual yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah SWT. Tidak seperti saya yang 'angin-anginan' dan sering memanjakan raga saya dengan menunda-nunda sholat subuh dan akhirnya hanya sholat di rumah dengan berbagai berbagai macam dalih.
Padahal saya ingat ucapan seorang ustad saya, Ustad Furqon al-Faruqiy -Semoga Allah memuliakan beliau-, "Jangan biasakan berdalih dengan Allah. Allah sangat tidak suka bila kita banyak dalih ketika kita malas beribadah kepadanya".
Sebetulnya banyak juga manfaat lain yg saya rasakan ketika mengerjakan sholat subuh di masjid. Berjalan kaki di pagi hari ke masjid saat udara segar merupakan olahraga ringan namun menyegarkan di pagi hari.
Menegakkan sholat subuh berjamaah di masjid bukan perkara ringan. Buktinya tidak banyak orang yang istiqomah mengerjakannya. Attendance record saya di buku absen malaikat pasti timbul tenggelam saking banyaknya absennya. Bahkan di puncak kemalasan, kadang sampai berbulan-bulan saya tidak sholat subuh di masjid.
Teringat saya akan ceramah seorang ustad di masjid, bahwa seorang petinggi Yahudi pernah berkata, "Yang kita takuti bukanlah banyaknya umat Islam berkumpul pada saat Sholat Jum'at. Bukan pula banyaknya umat Islam saat sholat Ied. Bahkan bukan pula banyaknya umat Islam berkumpul di padang Arafah saat menunaikan ibadah haji. Yang harus kita takuti adalah ketika kita melihat banyaknya umat Islam menegakkan sholat subuh berjamaah di masjid."
Ini sangat masuk akal sebetulnya. Begitu banyak dalih atau alasan kita ketika kita tidak mengerjakannya. Buru- buru siap-siap ke kantor-lah, hawa dingin-lah (apalagi bila harus mandi janabah sebelum sholat), kurang enak badan-lah. Ahh…panggilan Allah itu bahkan kita kesampingkan dengan seribu macam dalih yang lebih sepele lainnya. Beberapa kali sepulang sholat Subuh di masjid saya melihat warnet game online masih dipenuhi remaja2 yg mungkin tidak tidur semalaman karena asyiknya main game.
Rasulullah SAW bersabda,"Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah sholat Isya dan Sholat Subuh". Banyak sekali fadhilah (keutamaan) sholat subuh berjamaah yang bisa kita baca di artikel artikel di internet.
Semoga Allah kuatkan azzam saya untuk dapat terus memenuhi panggilan suciNYA di waktu subuh, untuk mengawali aktifitas harian saya dengan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT.
No comments:
Post a Comment