Thursday, March 18, 2010

Happy General Election Everyday!



Beberapa bulan belakangan ini saya tidak pernah lagi mengkhususkan diri menonton acara berita di televisi. Saya lebih banyak menonton film dan melihat acara acara bertema petualangan di tempat tempat eksotis di nusantara yang menarik minat saya.

Entahlah, rasanya bosan melihat tingkah polah para eksekutif dan legislatif negeri ini yang mempertontonkan lawakan kelas wahid. Jenuh melihat frekuensi dan intensitas kriminalitas yang telah dengan sukses membunuh nurani saya sehingga tidak lagi bergidik ngeri. Pun muak dengan sandiwara para selebritis yang mengaku sebagai seniman negeri ini yang membuat saya tidak mampu lagi membedakan apakah yang sedang mereka pertontonkan adalah lakon kehidupan di dunia nyata ataukah mereka sedang berakting di layer kaca.

Duhhh…seharusnya saya tidak mudah menggeneralisir segala sesuatu. Sebelumnya saya mohon maaf kepada pribadi tokoh-tokoh yang berada dalam ‘zona pengecualian’. Entahlah, sikap saya tersebut bisa mewakili kegundahan sebagian besar masyarakat marginal negeri ini atau tidak. Saya tidak mau ke-ge-er-an sebagaimana para mahasiswa yang merasa telah mewakili rakyat, namun saya sendiri merasa tidak terwakili dengan aksi aksi mereka yang belakangan cenderung anarkhis dan jauh dari sikap elegan sebagai agents of social changes.
 
Rasanya pesimis sekali mengharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dimata dunia internasional dengan kondisi seperti ini. Bangsa ini akan makin terpuruk saja dengan tontonan sehari-hari seperti ini.  Sikap skeptis dan apatis  saya  hanya  karena  vonis  pribadi  saya  terhadap  sebuah benda elektronik?
 
Televisi. Ya…benda ajaib bersegi empat itu kini merupakan produk elektronik buatan manusia yang paling ngetop di kolong langit ini. Lihatlah bagaimana pesawat yang tidak bisa terbang itu merubah peradaban umat manusia. Coba perhatikan  berapa jam dalam sehari tiap-tiap anggota keluarga anda memelototi kotak bergambar dan bersuara itu. Atau pasti anda juga pernah mengalami pemadaman listrik oleh PLN di malam hari dan pada saat itu anda berpikir betapa sepinya dunia tanpa televisi.
 
Nah..mengingat perannya yang sangat dominan dalam kebudayaan manusia tersebut, kita layak dan berhak mendapatkan tontonan yang mendidik, menghibur dan memberikan nilai tambah bagi peradaban. Bukan tontonan yang menumbuhkan rasa bosan, jenuh dan muak seperti yang saya alami.
 
Jika saat ini masih ada stasiun-stasiun televisi yang mempunyai cara pandang yang sama dengan saya, sedang sebagian besar yang lain hanya mengejar rating dan profit semata, maka di tangan kitalah (maksudnya benar-benar dalam artian harfiah ; memindah-mindah saluran menggunakan remote-control) televisi akan memberi pengaruh yang positif atau negatif pada kehidupan kita.
 
Ingat ! Sebagaimana pemilu, kita adalah pemilih yang bebas memilih. Dan jika anda salah memilih, akan ada konsekuensi logis yang harus anda tanggung, meski bentuk konsekuensi itu mungkin tidak anda rasakan untuk saat ini.
 
Happy General Election Everyday!
 

No comments:

Post a Comment